Mungkin kah membuat jembatan antara pulau Jawa dan Kalimantan
Ibukota Indonesia sebentar lagi akan dipindahkan ke pulau Kalimantan atau IKN (Ibukota Nusantara) setelah lebih dari 80 tahun ada di jakarta.
Sebagai pulau dengan penduduk terbanyak di Indonesia mungkin sebagian orang ingin merantau ke ibukota baru tersebut. Naik pesawat tentunya menjadi moda transportasi yang cepat biarpun tiketnya mahal. Kalo ingin lebih murah tentunya dengan naik kapal laut.
Tapi bagi sebagian orang mungkin berpikir, kenapa tidak buat jembatan saja sih yang menghubungkan antara pulau Jawa dan Kalimantan agar transportasi lebih mudah.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka kita perlu berimajinasi karena terus terang hal tersebut cukup sulit.
Kota terdekat dari kedua pulau tersebut adalah Surabaya di Jawa Timur dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan. Kedua kota itu dipisahkan dengan laut Jawa yang berjarak 460 km.
Sebuah jarak yang sangat jauh bukan, lebih panjang dari jarak Jakarta ke Semarang yang hanya 443 KM.
Sebenarnya kalo soal teknologi konstruksi tidak ada masalah karena sekarang sudah ada jembatan Danyang-Kushan di China yang panjangnya 164 km. Itu artinya secara teknologi masih memungkinkan.
Jembatan Danyang-Kushan sebagian besar melewati daratan rendah, danau dan juga sungai. Sedangkan laut Jawa sebagian besar dalamnya 40 meter.
Secara kontruksi sebenarnya bisa saja di tengah laut dibuat jembatan. Cuma biayanya sangat besar.
Jika melihat contoh jembatan Suramadu (Surabaya ke Madura) yang panjangnya 5 km memerlukan biaya 5 triliun. Artinya tiap 1 km berarti 1 triliun. Cuma laut Jawa lebih dalam, sehingga mungkin tiap 1 km jembatan perlu 1,5 triliun.
Jarak Surabaya ke Banjarmasin 460 km, berarti butuh biaya kurang lebih 700 triliun. Ini lebih besar dari Jembatan Selat Sunda yang hanya butuh 150-200 triliun.
Selain masalah biaya, persoalan selanjutnya adalah masalah keamanan. Angin di laut Jawa itu sangat kencang kalo malam hari, bisa-bisa mobil terpental kalo kena angin dan masuk ke laut. Yang aman itu kalo pagi sampai sore. Berarti jembatan hanya bisa beroperasi dari jam 7 pagi sampai 5 sore.
Solusinya mungkin adalah membuat semacam terowongan agar aman dari angin laut, tapi itu perlu biaya sekitar 100 triliun lagi untuk tambahan. Makin mahal lagi deh.
Dengan biaya semahal itu bagaimana caranya agar balik modal?
Menerapkan tarif terlalu tinggi, misalnya 2.000 per kilometer berarti harga tiket nya sekitar 920 ribu. Berarti dibutuhkan lalu lintas sekitar 1 miliar mobil yang melintasi jembatan Jawa Kalimantan ini.
Jika dalam satu bulan 3 juta kendaraan roda empat yang menyebrang maka akan mendapatkan 2,7 triliun. Misalnya untuk biaya pemeliharaan jembatan sekitar 1 triliun perbulan maka sisa 1,7 triliun.
Dengan modal 800 triliun dan pendapatan 1,7 triliun maka balik modal diperkirakan sekitar 50 tahun.
Sebuah waktu yang cukup lama. Maka proyek pembangunan jembatan Jawa ke Kalimantan menurutku tidak feasibility atau tidak menguntungkan bagi keuangan negara. Mendingan uang sebesar itu untuk keperluan lain seperti pendidikan atau kesehatan.
Karena ibu kota negara yang baru di Kalimantan, rancangan proyek jembatan setidaknya 2 lines kiri dan dua lines kanan, mesti direalisasi ni...biar kelancaran terjamin.
BalasHapusPembangunan jembatan pulau jawa-kalimantan memang ga feasible sih mas. Terlalu mahal biaya yang dikeluarkan. Belum lagi perawatan jembatan dan dampak lingkungan yang diakibatkan pembangunan jembatan. Dana sebesar itu juga bisa digunakan untuk meningkatkan kualitas infrastruktur yang sudah ada. Seperti fasilitas pelabuhan, kapal, dan yang lainnya.
BalasHapusTerlalu jauh 400++ km, bagaimana kalo ada mobil mogok di tengah jembatan, bisa macet Jawa Kalimantan dong.😂
BalasHapusmenarik sih, cuman kayaknya terlalu kejauhan
BalasHapuslebih enak memang lewat transportasi udara yaitu pesawat atau naek kapal laut sih
lebih enak tidak membuat jalan tol.
Guna sahaja laut atau udara...itu lebih praktikal dan mudah untuk dilaksanakan
BalasHapusNgga kebayang bagaimana bikinnya, lagipula butuh berapa tahun tuh bikin jembatan?
BalasHapusdengan semua perhitungan sepertinya memang gak mungkin ya mas buat jembatan jawa kalimantan, terlalu banyak resiko :D
BalasHapus