Penyebab jalan tol Serang Panimbang di Banten belum selesai
Jalan tol Serang Panimbang di propinsi Banten sampai tahun 2024 masih belum selesai juga. Padahal jalan tol ini termasuk salah satu proyek strategis nasional (PSN) atau prioritas di era presiden Jokowi.
Jalan berbayar ini dimaksudkan untuk melakukan pemerataan pembangunan di daerah Banten Selatan seperti kabupaten Lebak dan Pandeglang yang memang masih tertinggal di bandingkan Banten Utara.
Jalan ini memiliki tiga seksi yakni seksi 1 Kabupaten Serang ke Rangkasbitung, Seksi 2 Rangkasbitung ke Cileles dan Seksi 3 Cileles ke Panimbang. Semuanya sepanjang 83,6 KM.
Sumber gambar: Wikipedia
Pembangunan jalan tol ini dimulai pada 2017 dan seksi 1 sendiri sudah selesai tahun 2021 bahkan sudah diresmikan oleh presiden Jokowi.
Sayangnya untuk seksi 2 masih belum selesai apalagi seksi 3. Lalu apa penyebabnya?
Pembebasan lahan belum selesai
Salah satu masalah klasik untuk membuat jalan tol di Indonesia yakni pembebasan lahan. Begitu juga dengan jalan tol Serang Panimbang. Seksi 2 yang belum selesai karena lahannya baru dibebaskan 83%. Sedangkan untuk kontruksi sudah jalan sebanyak 55%.
Sedangkan seksi 3 lahan yang akan digunakan baru dibebaskan 87% dan kontruksi sudah 23%.
Sumber gambar: Kompas
Lalu lintas sepi
Ini juga yang menjadi PT Wijaya Karya belum selesai membuat jalan tol ini. Salah satu penyebabnya karena lalu lintas kendaraan yang melewati jalan ini masih sepi.
Salah satu penyebabnya mungkin tarif tol. Serang ke Rangkasbitung jaraknya 26 km tapi tarif tolnya 45 ribu untuk kendaraan golongan satu seperti mobil pribadi. Jadi harga 1 km nya ialah 1692 rupiah.
Ini lebih mahal dari pada tarif tol Cipali (Cikampek - Palimanan) yang hanya 119 ribu dengan panjang 116 km atau 1025 rupiah per KM.
Untuk Cikande ke Rangkasbitung malah lebih mahal lagi yakni 47 ribu.
Kemungkinan karena harga tanah yang harus dibebaskan cukup mahal sehingga mempengaruhi tarif tol. Tarif mahal membuat kendaraan terutama mobil pribadi malas masuk menggunakan jalan bebas hambatan itu.
Kalau tol mahal, pemilik mobil pribadi pikir-pikir juga untuk menggunakan jalan tol, sementara ada jalan yang free, ongkosnya bisa buat jajan permen, atau secangkir kopi enak buat penggemar kopi.
BalasHapusBetul sekali mbak, apalagi kalo mobilnya masih kredit, lebih mikir lagi lewat tol.😅
Hapusistri saya pernah pulang ke rangkas sangat terbantu sekali sih
BalasHapustapi emang masih sepi
Semoga saja permasalahannya dapat terpecahkan. Karena setidaknya dengan adanya jln tol telah membantu banyak pengguna jalan.
BalasHapusBila harganya lebih mahal jadi pengaruh ya.
BalasHapus